BPJS Non PBI & BPJS PBI: apa saja Perbedaannya?



BPJS Non PBI & BPJS PBI: apa saja Perbedaannya? - Apa kabar rajaseobacklink, Postingan artikel saya kali ini membahas tentang BPJS Non PBI & BPJS PBI: apa saja Perbedaannya?, Dengan mengunjungi blog ini semoga sobat semua mendapatkan informasi yang sobat cari dan tentunya bermanfaat. mudah-mudahan isi postingan yang saya berikan ini dapat sobat pahami. SELAMAT MEMBACA!!!.

Judul : BPJS Non PBI & BPJS PBI: apa saja Perbedaannya?
URL : BPJS Non PBI & BPJS PBI: apa saja Perbedaannya?

Baca juga


    BPJS Non PBI & BPJS PBI: apa saja Perbedaannya?

    Apa Saja Jenis Keanggotaan Dalam BPJS Kesehatan? Disebut sebagai keanggotaan BPJS PBI karena para peserta menerima bantuan iuran dari pemerintah yang iuran bulanannya dibayar juga oleh pemerintah. Sedangkan yang dimaksud dengan peserta Non Penerima Bantuan Iuran merupakan peserta BPJS yang iuran bulanannya dibayar sendiri oleh peserta. Selain pada pihak pembayar, ada beberapa hal yang juga membedakan BPJS Penerima Bantuan Iuran dan Non Penerima Bantuan Iuran. Sebagai anggota BPJS Kesehatan, mengurus iuran atau tagihan tentu menjadi kewajiban yang harus Anda penuhi. Perlu diketahui bahwa perhitungan BPJS juga masuk dalam perhitungan PPh 21, baik yang dibayarkan perusahaan maupun dibayar sendiri oleh tenaga kerja. Namun bedanya jika tenaga kerja membayar sendiri, iuran BPJS Kesehatan tidak termasuk dalam aspek pengurang penghitungan PPh 21 Tenaga Kerja. Di OnlinePajak, Anda bisa melakukan penyetoran BPJS Kesehatan dengan lebih cepat dan mudah. Mengingat BPJS Kesehatan merupakan bagi an dari komponen PPh 21, Anda bisa sekaligus membuat kode billing dan bayar PPh 21 karyawan dalam 1 platform terintegrasi. Bayar lebih mudah, urusan pajak jadi lebih lancar.

    Melihat karakteristik yang rendah risiko serta imbal hasil yang rendah, maka produk ini cocok untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka waktu pendek mulai dari dua tahun hingga lima tahun. Misalnya, sebagasi persiapan anak masuk TK, SD, SMP, dan SMA. Asuransi pendidikan umumnya berbentuk asuransi investasi atau unit link dan ada juga yang berbentuk asuransi jiwa dwiguna atau endowment. Selain memberikan proteksi, kedua asuransi ini sama-sama memberikan nilai tunai. Nilai tunai inilah yang bisa dicairkan pada saat nasabah masih hidup, untuk kemudian dipakai untuk dana pendidikan. Perbedaannya asuransi unit link dan asuransi jiwa dwiguna sebagai asuransi pendidikan terletak pada pihak yang memilih produk investasi untuk pengembangan dana dan menanggung risikonya. Pada asuransi dwiguna, tanggung jawab memili h produk investasi dan mengelola dana investasi terletak pada perusahaan asuransi. Nasabah tidak mengetahui dananya ditempatkan di produk investasi apa saja. Itu sebabnya, imbal hasil yang ditawarkan oleh asuransi dwiguna lebih tinggi dari tabungan pendidikan, tetapi lebih rendah dari asuransi unit link. Sementara pada asuransi unit link, nasabah memiliki keleluasaan memilih sendiri produk investasi yang akan dipakai untuk pengembangan dana.

    Sama dengan situasi tunggakan BPJS dua tahun, status keanggotaan peserta yang telat bayar iuran selama empat tahun akan dinonaktifkan. Jika peserta akan menggunakannya untuk rawat inap dalam waktu 45 hari sejak dibayarkan iuran, peserta harus membayar denda yang besarnya 5% x biaya diagnosis awal x jumlah bulan tunggakan (maksimal 12 bulan). Hal yang sama juga berlaku untuk peserta yang telat membayar iuran BPJS hingga lima tahun lamanya. Status keanggotaan peserta awalnya akan dinonaktifkan terlebih dahulu sehingga peserta tidak bisa meng gunakannya. Kemudian, jika peserta ingin menggunakannya untuk rawat inap dalam kurun waktu 45 hari setelah pembayaran tunggakan, peserta akan dikenai denda sebesar 5% x biaya diagnosis awal x jumlah bulan tunggakan (maksimal 12 bulan). Bagaimana Cara Cek Tunggakan BPJS Kesehatan? Caranya adalah mengirim SMS dengan format "TAGIHAN Nomor Kartu BPJS Kesehatan". Untuk cek tunggakan dengan cara satu ini, download dulu aplikasi Mobile JKN. Jika sudah, buka aplikasinya dan sign in dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau nomor BPJS kesehatan.

    Jika Anda hanya telat beberapa bulan saja, Anda hanya perlu membagi besaran denda tahunan tersebut dengan jumlah bulan ketika Anda menunggak pajak. Agar lebih paham Anda perlu memperhatikan contoh berikut ini. Sebelum Anda melakukan perhitungan besaran denda telat bayar pajak tersebut. Anda perlu menghafal rumus berikut. Agar Anda lebih paham lagi, Anda bisa memperhatikan contoh perhitungan denda telat bayar pajak mobil berikut ini. Misal PKB mobil Anda Rp1.500.000, dan denda SWDKLLJ dikenakan sebesar Rp100.000. Jika Anda telat membayar pajak mobil selama dua bulan maka Anda diwajibkan membayar kisaran denda sebagai berikut. Jadi Anda perlu membayar Rp162.000 jika Anda telat bayar pajak selama 2 bulan. Jika Anda telat membayar pajak hingga 6 bulan, caranya sama seperti di atas. Hanya saja Anda perlu mengganti berapa bulan Anda menunggak pajak. Agar lebih paham, yuk perhatikan perhitungan berikut. Untuk telat bayar pajak selama 1 tahun, caranya juga sama. Anda hanya perlu mengganti bulan penunggakan pajak Anda. Untuk selanjutnya, cara menghitungnya tetap sama. Cara tersebut berlaku sesuai dengan kelipatan berapa bulan Anda menunggak pajak. Demikian ulasan mengenai cara menghitung denda apabila telat bayar pajak mobil. Bagaimana sangat mudah bukan? Jika Anda tidak mau membayar denda telat bayar pajak, Anda bisa melihat informasi tentang pemutihan pajak kendaraan disini.



    Nah itulah artikel saya tentang BPJS Non PBI & BPJS PBI: apa saja Perbedaannya?

    OK sekian dulu artikel saya BPJS Non PBI & BPJS PBI: apa saja Perbedaannya? kali ini, semoga bisa memberikan wawasan untuk Anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel saya selanjutnya.

    Sobat sedang membaca artikel BPJS Non PBI & BPJS PBI: apa saja Perbedaannya? dengan alamat URL https://rajaseobacklink.blogspot.com/2023/10/bpjs-non-pbi-bpjs-pbi-apa-saja.html